Hiking Mount Rinjani

Kondisi Rinjani Trek

Kondisi Rinjani Trek, Apakah Sulit? Pemula Wajib Tahu Ini

Rinjani Trek – Kalau kamu pernah melihat foto-foto Gunung Rinjani di media sosial, mungkin kamu langsung jatuh hati. Dan wajar saja siluet puncaknya yang ikonik, Danau Segara Anak yang berkilau, serta awan tipis yang menyelimuti kawah memang membuat banyak pendaki memasukkannya ke bucket list.

Tapi, begitu mulai mencari informasi, kamu akan mulai was-was. Ada banyak informasi yang berseliweran di internet bahwa Rinjani itu sulit. Benar atau tidak? Jawabannya sangat kompleks dan butuh diuraikan. 

hikingmountrinjani.com menyebutnya: Rinjani punya dua wajah. Satu yang ramah bagi pemula, dan satu lagi yang akan benar-benar menguji mental dan fisik. Jika kamu penasaran, artikel ini akan berbagi panduan lengkap dan jujur tentang kondisi trek Rinjani. 

Informasi ini kami himpun dari pengalaman real orang yang telah mendaki gunung ini. Mulai dari bagian yang relatif mudah sampai yang terkenal bikin lutut goyah. Ini akan sangat berguna untuk kamu yang baru pertama kali atau belum pernah naik Rinjani sama sekali.

Pertama, Gambaran Umum Rinjani Trek

Gambaran Umum Rinjani Trek

Di mata sebagian pendaki, gunung ini adalah salah satu pendakian paling menantang. Bahkan, ada yang berani membandingkannya Kilimanjaro. Mereka menyebutkan menuju puncak Rinjani lebih terasa melelahkan.

Kok bisa? Rahasianya ada pada kemiringan jalur dan jarak tempuh yang padat. Kalau Kilimanjaro menantang karena ketinggian dan tipisnya oksigen, Rinjani menguji ketahanan otot dan mental lewat tanjakan-tanjakan curam tanpa banyak area datar untuk istirahat.

Biasanya, trek mudah atau sulit, tergantung dari sampai mana kamu mendaki. Mari kita bandingkan 2 kondisi berikut: 

1. Jalur Menuju Crater Rim

Jika tujuanmu hanya sampai crater rim (puncak kawah), trek Rinjani masih tergolong menantang tapi bersahabat.

  • Karakter jalur: Hutan di kaki gunung, jalur punggungan dengan pemandangan indah, lalu lanskap vulkanik yang mulai terbuka.
  • Kesulitan: Butuh stamina untuk tanjakan panjang, tapi tidak memerlukan teknik panjat khusus.
  • Waktu tempuh: Rata-rata 6–8 jam dari pintu masuk (tergantung jalur dan ritme jalan).

Sesampainya di crater rim, pemandangan Danau Segara Anak benar-benar memukau. Cukup untuk membuat banyak pendaki merasa sudah puas tanpa harus ke puncak.

2 Jalur Menuju Puncak

Nah, di sinilah “wajah keras” Rinjani terlihat. Dari crater rim ke puncak, kamu akan menghadapi:

  • 5 km pendakian non-stop dengan kemiringan rata-rata 45°.
  • Permukaan pasir vulkanik longgar yang membuat setiap 2 langkah maju terasa mundur 1 langkah.
  • Suhu dingin dan angin kencang menjelang subuh.
  • Meski jarak relatif pendek, untuk menempuhnya bisa mencapai hampir 8 jam. 

Pendakian ini biasanya dimulai jam 2–3 pagi demi menyaksikan matahari terbit dari atap Nusa Tenggara.

Rinjani Trek Dibandingkan Gunung Lain

Biar punya gambaran lebih jelas, mari kita bandingkan Rinjani dengan beberapa gunung populer:

GunungKetinggianTantanganPerbandingan
Kilimanjaro (Tanzania)5.895 mdplTipis oksigen Rinjani lebih curam, tapi ketinggian lebih rendah
Fuji (Jepang)3.776 mdplJalur panjang tapi landai   Rinjani lebih curam dan licin di bagian atas
Kerinci (Indonesia)3.805 mdplTanah licin dan jalur hutan panjangRinjani lebih terbuka, tapi summit push lebih berat

Jadi, meskipun Rinjani lebih pendek dari daftar di atas, tapi kondisinya cukup menantang. Kombinasi kemiringan, jenis medan, dan perubahan elevasi yang cepat membuatnya terasa seperti gunung yang jauh lebih tinggi.

Bagian Trek yang Paling Menantang

Rinjani Trek yang Paling Menantang

Dan inilah hal yang paling perlu kamu tahu. Tepatnya, ada dua trek yang akan membuat nafasmu kembang-kempis. Kami menyebutnya dua ujian.. 

1. Summit Push: Ujian Mental dan Fisik

Banyak pendaki sepakat bahwa summit push adalah salah satu jalan puncak terberat di Asia Tenggara.

  • Medan: Pasir vulkanik + batu kerikil, kaki sering selip.
  • Durasi: 3 jam untuk 1 km terakhir.
  • Sensasi: Seperti mendaki bukit pasir raksasa di tengah udara dingin.
  • Tips: Jangan buru-buru. Ambil langkah pendek tapi stabil.

2. Turunan Menuju Segara Anak

Turun dari crater rim ke Danau Segara Anak bisa jadi sama melelahkannya dengan naik. Jalurnya curam dan panjang, membuat lutut dan paha cepat lelah. Kalau kamu tidak dalam kondisi yang fit atau kurang latihan, entah apakah akan kuat atau tidak. 

Jadi Kondisi Rinjani Trek, Apakah Sulit? Semuanya Relatif

Turunan Menuju Segara Anak

Kesulitan mendaki Rinjani sangat bergantung pada:

  • Kondisi fisik & mental, stamina kuat, mental fokus, peluang sukses lebih tinggi.
  • Jika cuaca bagus, semuanya akan lebih mudah. Namun jika kurang baik, bersiaplah untuk segala hal yang tidak kamu harapkan. 
  • Sedikit barang lebih baik
  • Tujuan pendakian juga  berpengaruh. Crater rim saja mungkin masih normal. Tapi kalau sudah menuju puncak, bisa lain beban. 

Di jalur, kamu akan bertemu pendaki dari berbagai latar belakang: remaja, orang tua, pendaki berpengalaman, hingga pemula total. Bahkan portir lokal bisa membawa beban puluhan kilo sambil berjalan cepat — bukti bahwa adaptasi dan latihan membuat perbedaan besar.

Jadi, jawaban jujurnya untuk pertanyaan apakah treknya sulit? Ya, tapi bukan tidak mungkin. Untuk pemula, perjalanan yang butuh  stamina, tapi tidak ekstrem adalah menuju crater rim. Tapi kalau kamu sangat ingin melihat puncak, maka harus bersiap dengan salah satu tanjakan paling menguras tenaga di hidupmu.

Dengan latihan, perlengkapan tepat, dan mental yang siap, Rinjani akan menjadi pengalaman mendaki yang luar biasa, entah kamu berhenti di crater rim atau berdiri di puncaknya.

Baca juga: Memahani Letak Gunung Rinjani Sebelum Pergi, Agar Persiapan Lebih Matang!

Kamu Mau Mendaki? Ini Tips Terbaik Untuk Pemula

Rinjani Trek Dibandingkan Gunung Lain

Kalau ini pendakian pertamamu ke Rinjani, lakukan persiapan matang. Mulai dari latihan fisik, hingga menyiapkan hal apa saja yang sebaiknya kamu bawa agar perjalanan lebih aman. Untuk hal lainnya, kamu bisa menggunakan trekking organizer sebagai pemandu. 

Cobalah siapkan hal berikut: 

1. Latihan Fisik
  • Jalan kaki atau lari 3–4 kali seminggu.
  • Latihan naik-turun tangga atau bukit.
  • Perkuat otot kaki dengan squat dan lunges.
2. Peralatan Wajib
  • Sepatu gunung dengan grip kuat.
  • Trekking pole untuk membantu di tanjakan & turunan.
  • Jaket tebal, sarung tangan, dan buff.
  • Senter kepala (*headlamp*) untuk summit push.
3. Strategi di Lapangan
  • Pace santai. Jangan kehabisan tenaga di hari pertama.
  • Minum yang teratur untuk cegah dehidrasi.
  • Gunakan jasa guide lokal berpengalaman seperti hikingmountrinjani.com yang paham kondisi medan.

Baca juga: 5 Fakta Kondisi Pendakian Rinjani yang Tak Terduga

Rekomendasi Guide: Hikingmountrinjani.com

Kalau mau aman, nyaman, dan terencana, penulis sangat menyarankan menggunakan jasa hikingmountrinjani.com. Mereka sudah sangat pengalaman dengan berbagai macam pendaki dari dalam maupun luar. Pasti akan membuat pendakian pertamamu lebih “mudah”. 

Selain itu, kamu juga bisa membeli paket yang sesuai waktu dan kemampuan dari segi harga. Dengan paket yang disediakan, kamu tidak perlu mencari perlengkapan tertentu, logistik pun jadi aman dan terjamin. 

Sebelum memesan, mereka biasanya akan bertanya:

  • Apakah kamu berusia minimal 17 tahun atau punya pengalaman mendaki sebelumnya?
  • Berapa lama waktu luangmu untuk pendakian?
  • Siapa yang ikut mendaki, apakah ada anak-anak (belum 17 tahun) atau orang tua?

Dengan info ini, mereka bisa menyesuaikan jalur dan durasi yang paling pas untukmu. So, kalau kamu hari ini sedang merencanakannya segera Whatsapp mereka. Jangan takut, bertanya itu diperbolehkan. Jadi atau tidaknya urusan belakangan. 

Daripada kamu menyiapkannya sendiri dan pusing mencari teman ke sana-sini, lebih baik diskusi dengan pemandunya dulu. Barangkali mereka punya daftar calon pendaki mandiri juga yang sedang butuh kelompok untuk naik. 

Yuk coba Whatsapp ya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *