Hiking Mount Rinjani

Peta Jalur Torean Rinjani

Peta Jalur Torean Rinjani, Panjang Rute & View Yang Ditemui

Peta Jalur Torean Rinjani – Kalau kamu sudah lama mendengar nama Gunung Rinjani, pasti tahu bahwa gunung ini punya banyak jalur pendakian dengan karakter unik. Tapi ada satu jalur yang belakangan makin populer di kalangan pendaki lokal: jalur Torean Rinjani.

Jalur ini sering disebut “jalan pulang paling indah” karena view yang ditawarkan benar-benar spektakuler, bahkan sebelum kamu benar-benar meninggalkan kawasan gunung.

Kalau biasanya jalur Sembalun jadi favorit untuk naik ke puncak, Torean sering dipilih pendaki sebagai jalur turun. Tapi bukan berarti kamu tak bisa menggunakannya sebagai jalur naik. 

Nah, kalau kamu masih asing dengan Torean dan penasaran seperti apa peta atau rute, panjang jalurnya, serta view apa saja yang akan kamu temui, artikel hikingmountrinjani.com  ini bakal jadi panduan pertamamu.

Peta atau Rute Jalur Torean Rinjani – Puncak

Jalur Torean Rinjani

Peta jalur torean Rinjani di sini maksudnya informasi rute ya. Secara umum, pendaki yang menggunakan jalur Sembalun – Torean biasanya naik lewat Sembalun dan turun lewat Torean. Kenapa begitu? 

Karena jalur Torean terkenal lebih menantang dengan trek panjang, turunan tajam, dan jalur sempit yang melewati lembah maupun tebing. Turun lewat sini akan terasa lebih aman dibanding harus menaklukkan tanjakannya sejak awal.

Namun, bukan berarti jalur ini tidak bisa digunakan untuk naik. Banyak pendaki memilih jalur Torean sebagai jalur naik sekaligus turun. Bedanya, mental dan fisik harus lebih siap karena tantangannya berlapis. 

Dari basecamp Desa Torean, kamu akan langsung disuguhi trek alami melewati perkebunan dan hutan. Lama-kelamaan, rute makin menukik hingga mempertemukanmu dengan jalur ikonik di tepi tebing dan aliran sungai.

Kalau kamu membayangkan peta sederhana:

  • Naik via Sembalun – Turun via Torean: Populer, jalurnya kombinasi panorama savana dengan pulang lewat jalur eksotis.
  • Naik dan turun via Torean: Butuh stamina ekstra, tapi kamu akan dapat pengalaman penuh menjelajah sisi eksotis Rinjani yang jarang disentuh pendaki.

Jalur ini akan membawamu melewati Lembah Torean, area yang dikelilingi hutan tropis lebat, tebing-tebing curam, dan aliran sungai yang jernih. Pada akhirnya, jalur ini juga bisa menghubungkanmu kembali ke jalur besar yang mengarah ke Danau Segara Anak, hingga kemudian ke puncak Rinjani di ketinggian 3.726 mdpl.

Baca juga: Gunung Rinjani Review By Google Maps, Apa Kata Mereka?

Perbandingan “Naik vs Turun” Rinjani via Torean

Jadi kalau dipakai jalur naik torean jadinya lebih capek ya? Betul. Kalau kamu pilih jalur Torean Rinjani untuk naik, otomatis akan terasa lebih berat dibanding dipakai sebagai jalur turun.

Alasannya:

  1. Kontur jalur. Torean itu jalurnya panjang, sempit, banyak turunan dan tanjakan curam. Kalau dipakai naik, beban fisik jadi dua kali lipat karena kamu harus mendaki dengan tenaga penuh di trek yang menanjak terus.
  2. Ada bagian jalur yang menempel di tebing atau dekat jurang. Saat naik, napas masih ngos-ngosan, plus harus fokus menjaga pijakan. Ini bikin pendaki cepat lelah.
  3. Durasi perjalanan. Naik via Torean bisa memakan waktu lebih dari 8–10 jam menuju danau, tergantung ritme. Bandingkan kalau jalur ini dipakai turun, biasanya hanya butuh sekitar 6–7 jam.
  4. Jalur turun via Torean terasa lebih “menutup perjalanan dengan indah” karena view spektakulernya bikin lupa lelah. Kalau dipakai jalur naik, view memang tetap memukau, tapi rasa capek di awal bisa mengurangi kenikmatannya.

Makanya, banyak pendaki lokal dan guide lebih menyarankan kombinasi naik via Sembalun – turun via Torean.  Tapi kalau kamu tipe pendaki yang suka tantangan coba lihat tabel di bawah untuk pertimbangan jika ingin naik-turun via torean:

FaktorNaik via Torean Turun via Torean
Tingkat KesulitanLebih berat (banyak tanjakan curam, jalur teknis)Lebih ringan dibanding naik, meski tetap butuh fokus
Durasi Waktu8–10 jam ke Segara Anak6–7 jam dari Segara Anak ke Basecamp
KenyamananCepat lelah, apalagi untuk pemula, tapi adem daripada lewat SembalunLebih nyaman, lelah berkurang karena turun
PemandanganTetap indah, tapi kadang kalah nikmat karena tenaga terkurasJadi “hadiah penutup” perjalanan, view lebih terasa
Sumber AirBanyak titik sumber air, mengurangi beban bawa airSama, banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan
Kesesuaian PemulaKurang direkomendasikan (butuh stamina & mental lebih)Cocok, asalkan tetap ditemani guide/porter
Rekomendasi GuideJarang direkomendasikan untuk pemulaSangat direkomendasikan jadi jalur turun

Seberapa Panjang Jalur Torean Rinjani Itu?

Panjang Jalur Torean Rinjani

Jika diukur dari basecamp Desa Torean sampai Segara Anak, panjang jalurnya kurang lebih 18–20 km. Jarak ini memang lebih pendek dibanding jalur Sembalun (sekitar 25 km), tapi jangan salah, medan yang ditemui membuat perjalanan terasa cukup panjang.

Rata-rata, kamu akan memerlukan waktu:

  • 8–9 jam perjalanan dari basecamp Torean menuju Danau Segara Anak.
  • Jika jalur ini digunakan sebagai jalur turun dari Danau Segara Anak, waktu tempuh sekitar 6–7 jam (tergantung kondisi fisik dan cuaca).

Karena itu, banyak pendaki yang menggunakan Torean sebagai jalur pulang setelah puas mendaki via Sembalun atau Senaru. Selain relatif lebih cepat, pemandangan jalur Torean benar-benar jadi hadiah terakhir sebelum kamu meninggalkan Rinjani.

Untuk kamu yang nekat naik sekaligus turun via Torean, siapkan tenaga, logistik, dan waktu ekstra. Jalur menanjak, licin saat hujan, dan beberapa titik cukup rawan jika kamu tidak hati-hati. Namun dengan banyaknya perbaikan saat ini, banyak hal “berat” sepertinya sudah jadi lebih “ringan”. 

Baca juga: Cek Rinjani Trekking Guide Terbaik – Bisa Custom Paket Pendakian

Daftar View Menakjubkan di Jalur Torean Rinjani

View Menakjubkan di Peta Jalur Torean Rinjani

Nah, bagian ini yang bikin jalur Torean Rinjani selalu diceritakan dengan nada kagum. Sepanjang perjalanan, kamu akan bertemu view yang rasanya nggak ada habisnya:

  1. Lembah Torean. Lembah ini dikelilingi hutan tropis dengan udara lembap dan segar. 
  2. Tebing dan jurang alami. Jalurnya kadang menempel di tebing dengan pemandangan jurang dalam di sampingmu. Sensasi adrenalin bercampur kagum membuat pengalaman makin berkesan.
  3. Air terjun tersembunyi. Ada beberapa air terjun cantik yang bisa kamu temui di sepanjang jalur. Salah satunya sering jadi spot favorit untuk sekadar cuci muka atau istirahat sebentar.
  4. Aliran Sungai Torean – airnya jernih, mengalir tenang di beberapa titik, dan jadi pemandangan menyegarkan di tengah perjalanan panjang.
  5. Mendekati area danau, kamu akan melihat keindahan yang luar biasa. View ini sering membuat pendaki langsung lupa rasa lelahnya.
  6. Jalur Torean juga memberi pengalaman mendengar kicau burung dan suara serangga khas hutan, yang jarang kamu dapatkan di jalur savana Sembalun.

Semua panorama ini membuat Torean dikenal sebagai jalur paling eksotis di Rinjani. Kalau kamu suka petualangan yang berpadu dengan keindahan alam liar, jalur ini jelas wajib dicoba.

Mau Mendaki Via Torean? Ini Paket Best Seller Untukmu

Why Hiking with a Tour Company Is Essential

Kalau kamu sudah mantap ingin menjajal jalur ini, kabar baiknya ada paket pendakian yang bisa langsung kamu pilih.

Di Hiking Mount Rinjani (hikingmountrinjani.com), tersedia program pendakian 3 hari 2 malam via Torean yang sangat best seller. Harga paketnya berkisar antara Rp 4.186.000 – Rp 3.527.000 tergantung jumlah orang dalam tim (2–10 orang).

Kenapa paket ini laris?

  • Tim akan menyiapkan makanan berkualitas dengan menu hangat yang bikin tenaga kamu pulih.
  • Tenda dan perlengkapan tidur sudah lengkap dan nyaman, jadi istirahatmu benar-benar maksimal.
  • Itinerary bisa dicustom sesuai kebutuhan timmu, jadi kamu bisa menyesuaikan ritme perjalanan.

Kalau kamu ingin pengalaman mendaki via jalur Torean dengan aman, nyaman, dan penuh kenangan, paket ini bisa jadi pilihan terbaik. Jangan ragu untuk langsung WhatsApp tim Hiking Mount Rinjani dan tanyakan jadwal pendakianmu ya.

.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *