Jalur Pendakian Gunung Rinjani – Rinjani bukan hanya salah satu gunung terindah di Indonesia, tetapi juga menjadi destinasi idaman bagi banyak pendaki dunia. Dengan ketinggian 3.726 mdpl, gunung ini menawarkan pesona luar biasa mulai dari savana yang luas, hingga puncak yang menantang.
Tidak heran jika banyak orang, termasuk kamu yang mungkin sedang membaca artikel ini, bermimpi untuk bisa menjejakkan kaki di puncaknya.
Namun, sebelum kamu mulai merencanakan perjalanan, ada hal penting yang perlu kamu ketahui: Gunung Rinjani memiliki lebih dari satu jalur pendakian resmi. Menariknya, setiap jalur memiliki karakteristik berbeda, baik dari segi akses, durasi, pemandangan, maupun tingkat kesulitan. Inilah sebabnya banyak calon pendaki bingung harus memilih jalur yang mana.
Hikingmountrinjani.com akan membantu kamu memahami alasan kenapa Rinjani punya banyak jalur. Sekaligus membahas apa yang membuat masing-masing berbeda. Dengan begitu, kamu bisa memilih jalur yang paling sesuai dengan kondisi fisik, serta pengalaman yang ingin kamu dapatkan.
Alasan Ada Banyak Jalur Pendakian di Gunung Rinjani
Sebelum kita masuk ke detail jalur satu per satu, penting untuk memahami dulu kenapa ada banyak pintu pendakian di gunung ini.
1. Akses Masuk (Pintu Rimba / Basecamp)
Gunung Rinjani dikelilingi oleh banyak desa yang hidup berdampingan dengan hutan dan jalur gunung. Setiap desa ini biasanya mengelola pintu masuk pendakian masing-masing. Dari sinilah muncul berbagai basecamp resmi seperti:
- Sembalun,
- Senaru,
- Torean,
- Tetebatu,
- Air Berik,
- hingga Timbanuh.
2. Tingkat Kesulitan & Medan
Tidak semua jalur Rinjani sama. Ada jalur yang cenderung landai di awal lalu berat di akhir, ada juga jalur yang langsung menanjak tajam sejak start. Perbedaan medan inilah yang membuat setiap jalur punya penggemarnya masing-masing.
3. Pemandangan & Daya Tarik
Satu jalur menawarkan savana luas dengan langit terbuka, jalur lain menyajikan hutan tropis yang teduh, sementara ada pula jalur yang memperlihatkan jurang atau akses lebih dekat ke Danau Segara Anak. Kamu bisa memilih ingin mendaki ditemani suasana yang mana?
4. Durasi Pendakian
Ada jalur cepat yang bisa mengantar kamu ke puncak dalam waktu singkat (meski jalurnya lebih berat), dan ada jalur panjang tapi dengan medan lebih bersahabat. Durasi ini biasanya jadi pertimbangan utama, apalagi kalau kamu datang dengan waktu libur terbatas.
5. Faktor Keamanan & Kondisi Alam
Tidak semua jalur aman dilewati sepanjang tahun. Ada jalur yang lebih rawan longsor atau minim sumber air, sehingga hanya direkomendasikan bagi pendaki berpengalaman. Jalur resmi biasanya sudah ditentukan oleh pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) agar lebih aman dan terkontrol.
Baca juga: Harga Porter Rinjani Privat Atau Include Trekking Organizer 2025
Perbedaan 6 Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Sekarang, mari kita bahas satu per satu jalur resmi pendakian Rinjani yang paling sering digunakan.
1. Jalur Sembalun – Puncak – Torean

Kalau kamu ke Rinjani, jalur ini mungkin yang paling banyak dipilih. Untuk yang merasa takut kesepian atau tidak ingin naik sendiri, lewat jalur ini saja, ada banyak pendaki. It’s favorite!
Dari Sembalun, kamu akan melewati padang savana luas yang cantik dengan pemandangan langit terbuka. Meski terik di siang hari, jalur ini relatif landai hingga menuju Pelawangan Sembalun.
Dari pelawangan, perjalanan ke puncak dikenal sebagai bagian paling menantang karena medan pasir yang curam dan licin.
Keunggulannya, jalur ini relatif lebih cepat mengantar kamu ke puncak dibanding jalur lain. Biasanya, pendaki turun melalui Torean karena jalurnya menawarkan variasi pemandangan baru, termasuk air terjun dan akses langsung ke Danau Segara Anak.
2. Jalur Torean – Puncak

Berbeda dengan Sembalun, jalur Torean lebih menantang dan hanya direkomendasikan untuk pendaki berpengalaman. Kamu akan melewati jurang-jurang sempit dan jalur yang cukup teknis.
Namun, sebagai gantinya, kamu bisa menikmati pemandangan spektakuler berupa tebing curam, sungai, hingga panorama segar di sekitar danau.
Kalau kamu suka dengan suguhan suasana dan pengalaman yang akan didapat, coba saja. Banyak kok pendaki yang memilih jalur ini. Tapi ingat, persiapkan sebelum datang.
3. Pendakian Gunung Rinjani: Senaru – Puncak

Jalur Senaru cocok untuk kamu yang suka mendaki di bawah naungan hutan tropis. Dari basecamp, jalur langsung masuk ke rimba lebat, sehingga terasa teduh dan sejuk. Saat telah tiba di Pelawangan Senaru kamu akan berdecak kagum. Ada potret danau yang indah siap jadi latar kamu.
Namun, jalur ini lebih panjang dibanding Sembalun, sehingga biasanya pendaki memerlukan waktu lebih lama untuk sampai ke puncak. Banyak pendaki memilih naik lewat Senaru, lalu turun melalui Sembalun untuk mendapatkan pengalaman berbeda.
4. Jalur Timbanuh – Puncak Sangar

Pemula biasanya jarang memilih Timbanuh. Kenapa? karena tidak cukup bersahabat. Medannya bisa dibilang “curam”. Dari sini, kamu bisa mencapai Puncak Sangar, salah satu titik favorit untuk melihat panorama Rinjani dari sisi berbeda.
Pemandangan yang ditawarkan jalur ini unik karena lebih jarang dijelajahi, sehingga cocok bagi kamu yang ingin merasakan suasana pendakian yang lebih sepi. Introvert pasti suka!
5. Jalur Air Berik – Puncak
Jalur ini termasuk baru dikembangkan dan masih relatif sepi dibanding jalur utama. Kalau ingin bertemu air terjun di tengah perjalanan, Air Berik jawabannya.
Perjalanan akan terasa cukup lama, karena panjang jalurnya. Kamu perlu menyiapkan tenaga dan sering berlatih jalan lama sebelumnya. Meski begitu, jalur ini bisa jadi pilihan kalau kamu ingin pendakian yang lebih tenang, jauh dari keramaian jalur Sembalun atau Senaru.
6. Pendakian Gunung Rinjani: Tetebatu – Puncak

Terakhir, ada jalur Tetebatu yang juga menarik untuk dijajal. Jalurnya melewati hutan tropis, kebun, dan perkampungan lokal, memberikan pengalaman pendakian yang lebih “kultural”. Jalur ini juga termasuk yang masih agak sepi. Jadi kalau ingin mendapatkan foto yang berbeda, ambil jalur ini.
Baca juga: Berapa Lama Mendaki Gunung Rinjani? Tersingkat Menuju Puncak
Jalur Mana yang Direkomendasikan Trekking Organizer?
Bagi kamu yang baru pertama kali mendaki Rinjani, kebanyakan trekking organizer akan merekomendasikan tiga jalur utama:
- Sembalun: jalur tercepat menuju puncak.
- Senaru: jalur dengan hutan teduh
- Torean: cocok untuk turun setelah summit.
Kombinasi naik lewat Sembalun dan turun lewat Torean adalah paket paling populer, karena memberikan pengalaman mendaki yang lengkap.
Hikingmountrinjani.com Siap Jadi Pemandu Kamu

Kalau kamu masih bingung memilih jalur atau merasa butuh pendamping berpengalaman, kamu bisa mendaki bareng kami di hikingmountrinjani.com. Tidak dibedakan antara pendaki lokal maupun mancanegara, kecuali sesuai prosedur.
- Dengan pemandu lokal yang ramah,
- Peralatan lengkap,
- Hingga paket pendakian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu,
Seharusnya perjalanan kali ini menyenangkan hatimu. Hikingmountrinjani.com akan berusaha membantu kamu mewujudkan ekspektasi yang kamu impikan. Jadi, meskipun kamu seorang pemula, tim kami akan memastikan kamu mendapatkan kesan mendaki layaknya profesional.
Jangan khawatirkan apapun, konsultasikan dan kami beri solusinya. Kapan kamu ingin naik, berapa orang yang akan pergi? Yuk diskusi dulu lewat Whatsapp!
Itulah pembahasan lengkap mengenai perbedaan 6 jalur pendakian Gunung Rinjani. Sekarang, kamu sudah lebih siap menentukan jalur mana yang akan dipilih untuk perjalanan mendaki pertamamu. Ingat, apa pun jalurnya, yang terpenting adalah persiapan fisik, mental, dan memilih pemandu yang tepat.
Jadi, jalur mana yang paling menarik buat kamu coba lebih dulu?