Gunung Rinjani Review – Sebagian menyebut, hiking itu menyusahkan diri sendiri. Yah memang, secara logika bisa disebut begitu. Tapi, apa kamu tahu? Ada perasaan yang tak terucap setelah mengalaminya sendiri.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk mendaki gunung tertinggi kedua di Indonesia ini, mungkin kamu akan penasaran tentang bagaimana rasanya. “Seperti apa pendapat para pendaki yang sudah pernah merasakan jalurnya?”
Untungnya, ratusan review bisa kamu temukan. Semuanya memberi gambaran nyata tentang bagaimana rasanya menaklukkan Rinjani. untuk mempermudah, Hikingmountrinjani.com telah merangkumnya untuk kamu. Dari cerita penuh peluh hingga momen indah yang membuat rindu untuk kembali, mari kita kulik apa kata mereka.
Gunung Rinjani Review “Keindahan Rinjani yang Membuat Rindu”
Banyak yang mengakui bahwa semuanya terasa begitu melelahkan. Namun, lagi dan lagi, keindahannya mampu meluruhkan semua rasa lelah.
1. Panorama yang Lengkap

Mulai dari savana luas, tebing hijau menjulang, hutan belantara, hingga danau Segara Anak yang ikonik—Rinjani menawarkan lanskap yang jarang bisa kamu temukan di gunung lain.
Salah satu dari mereka bahkan menulis, meski hampir menyerah pertengahan jalur, semua perjuangan itu terbayar lunas saat tiba. Hal yang tidak didapat dengan merebah sepanjang hari. Itulah mengapa banyak orang bilang, “Rinjani itu bikin rindu.”
2. Sunset dan Sunrise yang Magis
Beberapa pendaki memilih jalur berbeda untuk menikmati momen langka. Ada yang mendaki ke puncak pada sore hari agar bisa menikmati sunset tanpa keramaian. Sementara yang lain rela bangun pukul 2 pagi demi mengejar sunrise di puncak.
Dua-duanya sama-sama menakjubkan, hanya tergantung preferensi kamu: ingin suasana hening atau berbagi euforia dengan banyak pendaki lain.
Baca juga: 5 Best Hotels Near Mount Rinjani Sorted by Price & View
Tantangan Berat di Jalur Rinjani – Gunung Rinjani Review

Kalau kamu bertekad naik, pasti akan mengalami cerita serupa. Pendaki yang pernah mencobanya sepakat bahwa hal-hal berikut akan menjadi ujianmu:
1. Jalur Letter E dan Pasir Licin
Banyak review menyebut bahwa tantangan sesungguhnya ada di jalur berbatu dengan bentuk menyerupai huruf “E” menuju puncak. Batu-batu gembur dan curam membuat banyak pendaki menyerah di titik ini.
Ditambah lagi, jalur berpasir di atas membuat setiap satu langkah naik bisa terasa turun dua kali lipat. Tidak heran kalau banyak perlengkapan seperti gaiter dan sarung tangan, menjadi perlengkapan yang wajib di bawa.
2. Perbandingan Jalur: Sembalun, Senaru, dan Torean
- Sembalun: Jalur populer dengan savana indah, tapi perjalanan panjang dan menanjak.
- Senaru: Lebih menantang, tapi banyak yang bilang view dari puncak Senaru justru paling indah.
- Torean: Banyak yang bisa dilihat di jalur ini. Ada air terjun, tebing hijau, dan lembah spektakuler.
Jika kamu ingin pengalaman lengkap, banyak pendaki menyarankan kombinasi jalur, misalnya naik dari Senaru atau Sembalun lalu turun lewat Torean.
3. Kekuatan Mental Lebih Penting dari Fisik
Salah satu review berbahasa Inggris menuliskan, mendaki Rinjani itu “40% fisik, 60% mental.” Tidak peduli seberapa kuat tubuhmu, jika mental tidak siap, rasa ingin menyerah bisa muncul kapan saja. Inilah yang membuat setiap langkah ke puncak menjadi pengalaman pembelajaran diri.
4. Hari Kedua: Ujian Terberat
Banyak pendaki sepakat soal pernyataan ini. Mereka menyebutnya fase paling berat. Jalur terjal, pasir gembur, dan jurang di kiri-kanan membuat adrenalin terpacu. Tapi justru di sinilah momen kebersamaan antar pendaki dan porter terasa paling kuat.
5. Gunung Rinjani Review Soal Risiko
Pendakian satu hari ke puncak memang bisa dilakukan, tapi risiko altitude sickness cukup tinggi. Ditambah lagi, cuaca Rinjani sering berubah-ubah. Jika kamu terikat dengan jadwal tour singkat, kadang keberuntungan cuaca menentukan apakah pendakianmu sukses atau tidak.
Baca juga: Mengenal Letter E Rinjani, Spot ‘Muram’ Bagi Pendaki
Logistik dan Persiapan – Gunung Rinjani Review

Selain bagaimana medan dan kondisi alam yang perlu kamu tahu, ada hal penting lainnya yang juga perlu jadi perhatian. Betul, ini soal logistik dan persiapan lain. Dibandingkan keindahan yang akan kamu lihat setelahnya, persiapan harus diutamakan.
1. E-Rinjani dan Aturan Pendakian
Sekarang, untuk bisa mendaki kamu wajib melakukan pendaftaran melalui aplikasi E-Rinjani. Kamu bisa memilih durasi pendakian sesuai kebutuhan. Tapi hati-hati, jika melewati batas waktu, ada denda sebesar Rp25.000 per hari. Ini cara pemerintah menjaga agar jalur tetap terkontrol.
2. Transportasi dan Porter
Di awal pendakian, kamu bisa memilih naik ojek hingga pos 2 dengan biaya sekitar Rp200.000, atau berjalan kaki sekitar satu jam. Soal barang bawaan? sebagian sudah ditanggung oleh porter. Sisanya? perlengkapan pribadi umumnya dibawa masing-masing.
Jika porter belum penuh, bisa mereka yang bawa. Namun akan lebih mudah untuk diri sendiri jika membawanya. Bisa jadi kamu lapar atau haus tiba-tiba, tas yang kamu bawa akan berguna saat itu.
3. Peralatan yang Disarankan
Kamu mungkin sudah sangat paham apa yang perlu atau tidak untuk dibawa. Namun dari banyak review, ini yang utama:
- Sepatu gunung kokoh dengan grip bagus
- Gaiter untuk mencegah pasir masuk ke sepatu
- Sarung tangan untuk melawan angin dingin
- Headlamp dengan baterai cadangan
- Jaket hangat, pakaian termal, dan jas hujan tipis
- Trekking pole untuk jalur curam
4. Gunung Rinjani Review: Logistik & Makanan
Tak sedikit yang mengeluh karena menggunakan TO yang asal. Ada yang sampai menyesal karena memilih tour operator yang tidak profesional—makanan seadanya, bahkan kurang layak. Untuk perempuan, beberapa review menyarankan lebih baik memilih paket private agar kebutuhan logistik dan kenyamanan lebih terjamin.
Meski banyak yang hampir menyerah, semua review berakhir dengan satu kesimpulan: Rinjani itu layak diperjuangkan. Salah satu pendaki menulis, “Probably the best viewpoint from the top of any hike I’ve ever been on.” Bahkan meski tidur semalaman di tenda terasa tidak nyaman, pemandangan dari puncak membuat semua penderitaan terhapus.
Mendaki Lebih Nyaman Bersama Hikingmountrinjani.com

Dari review di Google Maps, satu pesan yang sering muncul adalah: hati-hati memilih trekking organizer. Salah pilih bisa membuat pengalamanmu berantakan, mulai dari makanan seadanya, jadwal tidak teratur, hingga masalah kenyamanan.
Nah, di sinilah Hikingmountrinjani.com menawarkan kenyamanan untuk kamu. Kami menyadari bahwa kepercayaan terhadap TO telah berkurang akibat organizer yang kurang bertanggung jawab.
Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan kamu:
- Rasa profesional
- Jaminan berpengalaman
- Makanan terjamin. Menu lezat, bergizi, dan disiapkan dengan standar kebersihan yang baik.
- Hadir dengan paket lengkap. Kamu bisa mendaki privat atau open trip dengan pelayanan maksimal.
- Keamanan kamu adalah prioritas bagi kami
- Dibekali dengan perlengkapan standar, tim memastikan pendakianmu aman dari awal hingga akhir.
“Tenang dan aman” itu yang kami berikan. Yuk naik bareng Hikingmountrinjani.com. Kami mungkin tidak 100% sempurna, tapi untuk kamu semuanya yang terbaik.
Sebagai Penutup, Ini Saran Untukmu
Gunung Rinjani bukanlah pendakian yang mudah. Jalurnya menantang, cuacanya sulit ditebak, dan fisikmu akan benar-benar diuji. Tapi review para pendaki di Google Maps membuktikan satu hal: semua lelah akan terbayar dengan pengalaman dan keindahan yang tidak terlupakan.
Kalau kamu sudah siap mental, fisik, dan logistik, Rinjani menunggumu dengan sejuta cerita. Dan dengan trekking organizer terpercaya seperti Hikingmountrinjani.com, perjalananmu akan semakin tenang dan berkesan.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu siap menulis kisah Rinjani versimu sendiri?