Hiking Mount Rinjani

Tektok Gunung Rinjani Apakah Boleh & Aman Untuk Dilakukan

Tektok Gunung Rinjani Apakah Boleh & Aman Untuk Dilakukan?

Tektok Gunung Rinjani – Gunung Rinjani selalu punya daya tarik yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Siluet punggungannya yang kokoh, hamparan savana Sembalun, dan momen sakral menyaksikan matahari terbit dari ketinggian 3.700 mdpl membuat siapa pun ingin mencoba menaklukkannya—baik dengan pendakian normal maupun cara cepat yang kini banyak dibicarakan: tektok.

Aktivitas pendakian ini sering dilakukan terutama para pendaki yang memiliki libur terbatas, atau sekedar ingin menantang diri sendiri. Namun apakah tektok Gunung Rinjani diperbolehkan? Apakah Rinjani aman untuk didaki dalam sehari?

Hal-hal ini tentu saja harus jadi pertanyaan yang kamu miliki. Aapalagi belakangan ini beberapa gunung tinggi di Indonesia, seperti Argopuro dan Slamet—telah menerapkan larangan tektok demi mengurangi risiko kecelakaan.

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami bahwa Rinjani bukan gunung sembarangan. Ia memiliki jalur panjang, elevasi ekstrem, serta perubahan suhu yang drastis. Di balik keindahannya, risiko tetap nyata. Karena itu, pertanyaan soal tektok ini harus dijawab secara objektif dan penuh pertimbangan.

Mari kita bahas dengan lebih mendalam.

Tektok Gunung Rinjani Apakah Boleh Dilakukan?

Tektok Gunung Rinjani Apakah Boleh
Puncak Gunung Rinjani

Jika pada Gunung Argopuro larangan tektok sudah diberlakukan secara jelas, maka kondisi di Rinjani sedikit berbeda. Hingga sekarang belum ada pengumuman resmi yang secara tegas melarang tektok di Gunung Rinjani. Tapi bukan berarti kegiatan ini dianjurkan.

Mungkin saja saat ini pengelola taman nasional masih menggodok SOP pendakian terbaru dan membutuhkan diskusi panjang sebelum dipublikasikan. Artinya, ada kemungkinan peraturan terkait tektok akan ditentukan kemudian hari. Namun untuk situasi saat ini, pendakian tektok di gunung-gunung 3000 MDPL memang tidak disarankan sama sekali.

Alasannya kuat:

1. Mitigasi risiko keselamatan sangat rendah

Pendaki tektok biasanya meminimalkan bawaan demi mengejar waktu. Mereka sering hanya membawa daypack ringan, air terbatas, makanan seminim mungkin, tanpa peralatan darurat atau pakaian lengkap yang memadai untuk cuaca ekstrem Rinjani.

Padahal:

  • Suhu dini hari sangat dingin, terutama saat melewati Bukit Penyesalan atau area Plawangan.
  • Kecepatan angin bisa meningkat drastis.
  • Tubuh yang dipaksa mendaki cepat tanpa istirahat rentan kehilangan panas.

Kombinasi ini membuat pendaki berisiko mengalami hipotermia, yang sering kali terjadi justru pada pendaki yang fisiknya terlihat kuat—karena mereka memaksakan kecepatan tinggi dengan perlengkapan tidak memadai.

2. Berangkat dini hari = risiko dataran tinggi meningkat

Banyak pendaki tektok memulai perjalanan pukul 00.00–02.00 dini hari agar bisa mencapai puncak sebelum pagi. Tapi:

  • Perubahan suhu ekstrem terjadi pada jam-jam itu.
  • Tubuh belum siap bekerja optimal.
  • Kesalahan langkah di medan pasir dan batu lepas bisa berakibat fatal.

3. Cuaca puncak Rinjani sangat sulit diprediksi

Di puncak setinggi 3.700 mdpl, suhu bisa turun di bawah 0°C. Pendaki yang kurang perlindungan berpeluang mengalami penurunan suhu tubuh drastis hanya dalam hitungan menit.

Inilah alasan mengapa, walaupun tektok belum dilarang, kegiatan ini dianggap berbahaya dan tidak direkomendasikan oleh banyak pihak. Termasuk komunitas pendakian dan guide lokal. Karena selain membahayakan diri sendiri, juga dapat menambah banyak pekerjaan untuk petugas keselamatan.

Apakah Tektok Gunung Rinjani Mungkin dan Aman? Mari Kita Analisis

Tektok Gunung Rinjani Apakah Aman Untuk Dilakukan
Elevasi Naik

Untuk menjawab pertanyaan ini secara objektif, mari kita lihat kondisi medan dan kebutuhan fisik secara logis.

1. Elevasi naik 2.600 meter—ini ekstrem

Pendakian dari Sembalun dimulai dari ±1.000 mdpl, sementara puncak berada di 3.726 mdpl. Berarti total elevasi naik adalah sekitar 2.600 meter—salah satu elevasi naik terbesar yang harus ditempuh dalam satu hari di Indonesia.

Pendaki yang camping saja biasanya membutuhkan:

  • 1 hari untuk mencapai Plawangan Sembalun
  • 1 dini hari untuk summit attack
  • dan 1 hari lagi untuk turun

Jadi total 3 hari adalah ritme normal bagi pendaki pada umumnya.

2. Durasi tektok Gunung Rinjani 20 jam non-stop

Dari berbagai catatan pendaki, waktu tektok Rinjani rata-rata berada di kisaran:

  • 10–12 jam naik
  • 8–10 jam turun

Totalnya ± 20 jam pendakian aktif tanpa tidur, hanya istirahat singkat untuk makan dan minum. Kondisi ini menguras cadangan energi otot dan mental.

3. Yang camping saja banyak yang tumbang

Bayangkan: pendaki yang tidur nyaman di tenda, makan makanan hangat, dan istirahat cukup pun tetap banyak yang gagal melanjutkan ke puncak karena:

  • kelelahan,
  • kram,
  • sakit kepala akibat ketinggian,
  • atau hipotermia.

Jika pendaki yang mempersiapkan diri dengan benar saja bisa tumbang, maka melakukan semuanya dalam satu hari jelas menuntut kapasitas fisik dan mental luar biasa.

4. Risiko kesehatan meningkat drastis

Tektok membuat tubuh:

  • kekurangan oksigen (altitude gain terlalu cepat),
  • kekurangan kalori,
  • bisa kekurangan tidur,
  • kehilangan panas tubuh,
  • kelelahan ekstrem.

Ini kombinasi yang sangat berbahaya bagi sistem kardiovaskular dan suhu tubuh.

Jadi, apakah tektok mungkin? Mungkin, ya, untuk segelintir pendaki dengan kemampuan fisik atletik, pengalaman mendaki puluhan gunung tinggi, dan perlengkapan lengkap.

Tapi apakah aman? Secara objektif: tidak aman bagi mayoritas pendaki. 

Rinjani bukan trek singkat. Ia bukan tempat untuk eksperimen fisik atau coba-coba. Tubuhmu hanya punya satu—jangan dipertaruhkan.

.

Baca juga: Panjang Jalur Torean Rinjani Seberapa Jauh? Ini Gambarannya

Sadari Kemampuan Diri Sebelum Tektok Gunung Rinjani dan Persiapkan

Sadari Kemampuan Diri Sebelum Tektok Gunung Rinjani
Persiapkan Diri

Sebelum memutuskan tektok, ada satu hal yang paling penting: sadari kemampuan diri sendiri. Banyak pendaki berpikir bahwa stamina kuat saja sudah cukup. Padahal, pendakian panjang seperti Rinjani membutuhkan kombinasi antara:

  • kekuatan,
  • ketahanan,
  • perlengkapan yang tepat,
  • nutrisi yang cukup,
  • dan kemampuan membaca cuaca.
  • Kunci paling vital: perut harus terisi

Jika kamu memaksakan diri mendaki dengan perut kosong karena ingin cepat mencapai puncak, tubuhmu akan:

  • kehilangan energi,
  • dapat kedinginan lebih cepat,
  • kehilangan fokus,
  • dan akhirnya kolaps.

Makan berat bukan sekadar “biar ada tenaga”, tapi juga bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap hipotermia. 

Kalau akhirnya kamu memutuskan untuk tidak tektok… itu pilihan yang bijak. Pendakian bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling selamat.

Jika kamu memutuskan bahwa tektok terlalu berisiko, pilihan terbaik adalah melakukan pendakian normal dengan camping. Tenang saja, kamu tidak harus menyiapkan semuanya sendiri.

.

Baca juga: Lokasi Basecamp Sembalun Rinjani dan Titik Campsite Pendakian

Gunakan Guide Dan Porter Dari Hiking Mount Rinjani

Hiking Mount Rinjani
Paket Pendakian

Jika kamu ingin pendakian lebih aman, nyaman, dan punya pengalaman lebih bermakna, kamu bisa mengandalkan Hiking Mount Rinjani—organizer pendakian resmi yang sudah berpengalaman sejak 2015.

Mereka menyediakan:

  • peralatan kemah lengkap dan aman,
  • porter yang kuat dan terlatih,
  • guide profesional yang memahami jalur, cuaca, dan titik bahaya,
  • makanan tinggi kalori,
  • minuman hangat,
  • serta manajemen pendakian yang membuat kamu tak perlu memikirkan logistik.

Dengan dukungan guide dan porter, kamu bisa fokus menikmati pendakian, bukan terus-menerus melawan rasa lelah. 

Mau konsultasi pendakian Rinjani di bulan terdekat? 

Kamu bisa menghubungi Hiking Mount Rinjani melalui WhatsApp (kontak di bawah ini) untuk: mengecek kuota pendakian, bertanya soal peralatan, melihat cuaca terbaik, atau berkonsultasi apakah tubuhmu siap untuk naik Rinjani dalam waktu dekat.

Pendakian yang aman selalu dimulai dengan persiapan yang tepat. Dan memutuskan untuk mendapatkan pendamping profesional adalah salah satu langkah terbaik yang bisa kamu ambil!

.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *