Persyaratan Mendaki Gunung Rinjani – Mendaki Gunung Rinjani selalu punya tempat istimewa di hati para pendaki. Puncaknya yang menjulang tinggi, dan sunrisenya yang luar biasa membuat siapa pun tertegun, semua itu jadi alasan mengapa banyak orang rela menempuh jalur terjal dan panjang untuk sampai di sana.
Namun, setelah insiden tragis jatuhnya Juliana pada 2024 yang sempat membuat Rinjani ditutup sementara, kini aturan pendakian diperketat.
Sebagai pendaki, kamu tentu tidak ingin sekadar naik gunung tanpa memahami apa saja aturan terbaru. Apalagi, mulai tahun 2025 hingga 2026 diberlakukan “Revisi Ke-6 Persyaratan Mendaki Gunung Rinjani”. Aturan ini bukan untuk mempersulit, melainkan demi keselamatan pendaki dan kelestarian alam Rinjani.
Kalau kamu berencana mendaki dalam waktu dekat, pastikan membaca artikel hikingmountrinjani.com ini sampai tuntas. Mari kita bahas 9 persyaratan mendaki Gunung Rinjani terbaru yang wajib kamu patuhi agar perjalananmu aman, lancar, dan penuh kenangan indah.
Persyaratan Mendaki Gunung Rinjani Revisi Ke-6 Terbaru
Setelah kasus yang sempat membuat Gunung Rinjani ditutup sementara, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani akhirnya merilis Revisi ke-6 persyaratan pendakian. Aturan ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata untuk meningkatkan keamanan pendaki sekaligus menjaga kelestarian alam Rinjani.
Kamu yang berencana mendaki pada 2025–2026 perlu memahami persyaratan ini dengan baik. Sebab, ada sejumlah poin baru yang berbeda dari aturan sebelumnya. Dengan begitu, kamu bisa mempersiapkan diri lebih matang dan tidak kebingungan saat sudah berada di pintu masuk pendakian.
Berikut adalah 9 persyaratan terbaru yang wajib kamu pahami:
1. Wajib Registrasi Online

Kini, pendaki tidak bisa asal datang ke pintu masuk. Kamu wajib melakukan registrasi melalui aplikasi eRinjani.
- Jika kamu mendaki bersama trekking organizer (TO), maka pihak TO yang akan mendaftarkanmu.
- Jika mendaki secara perorangan, kamu sendiri yang harus mendaftar.
Sistem ini berlaku 1 akun untuk 1 kali pemesanan. Jadi, kamu tidak bisa memesan ganda pada jalur dan tanggal yang sama. Aturan ini dibuat agar data pendaki tercatat jelas, jumlahnya terkendali, dan memudahkan petugas melakukan monitoring.
Baca juga: Tinggi Gunung Rinjani Dulu Vs Setelah Meletus, Setara Apa?
2. Wajib Membeli Asuransi Mendaki Gunung Rinjani
Setelah insiden yang sempat terjadi, asuransi menjadi hal wajib. Tujuannya untuk memberikan perlindungan jika terjadi kecelakaan di jalur.
- Hingga 30 September 2025, masih berlaku premi standar.
- Mulai 1 Oktober 2025, akan diterapkan premi premium.
- Jika kamu sudah memesan tiket (status paid di eRinjani), kamu diberi pilihan: tetap menggunakan standar atau langsung premium.
- Namun nanti di awal tahun, semuanya akan diwajibkan ke premium
Meski terdengar menambah biaya, sebetulnya ini langkah bijak. Bayangkan jika terjadi kondisi darurat, kamu sudah punya jaminan yang bisa diandalkan.
3. Memahami Pack In, Check In dan Pack Out, Check Out
Konsep ini mengajarkan disiplin. Pack in, check in berarti kamu wajib melaporkan barang yang dibawa saat masuk. Sedangkan pack out, check out memastikan semua barang (terutama sampah) keluar kembali bersamamu.
Tujuannya jelas: tidak ada lagi sampah yang tertinggal di jalur maupun di area perkemahan. Ingat, Rinjani bukan tempat sampah. Alamnya hanya bisa lestari kalau kamu ikut menjaganya.
4. Dokumen Wajib Dilengkapi
Sebelum berangkat, pastikan kamu tidak lupa membawa dokumen berikut:
- eTiket pendakian dari eRinjani
- Kartu identitas (KTP/SIM/Passport)
- Surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan resmi
Surat keterangan sehat sangat penting. Medan Rinjani tidak bisa disepelekan. Dengan surat ini, petugas tahu bahwa kondisi fisikmu cukup layak untuk mendaki.
5. Catat Waktu Masuk dan Keluar
Pendakian Rinjani tidak bebas waktu. Ada jam resmi yang harus dipatuhi:
- Check in (masuk): pukul 07.00 – 15.00 WITA
- Check out (keluar): pukul 07.00 – 21.00 WITA
Di luar jam tersebut, layanan pendakian tidak tersedia kecuali ada kondisi khusus yang dikonfirmasi langsung ke petugas. Aturan ini dibuat agar pendaki tidak tersesat atau mendaki di malam hari tanpa pengawasan.
6. Tidak Dapat Ganti Nama

Setelah registrasi selesai, nama pendaki tidak bisa diganti. Identitas yang tercatat harus sama dengan kartu identitas resmi. Jadi, pastikan data yang kamu masukkan benar sejak awal.
Batas akhir pengisian data adalah H-1 sebelum jadwal pendakian. Jika ada kesalahan, segera perbaiki sebelum lewat waktu.
7. Pendaki di Bawah Umur Boleh Naik
Kabar baiknya, pendaki di bawah 17 tahun tetap bisa ikut mendaki. Tapi ada syarat:
- Harus didampingi guide resmi atau pendaki berpengalaman yang sudah berusia lebih dari 17 tahun.
- Wajib membawa surat izin tertulis dari orang tua atau wali.
Aturan ini untuk memastikan pendaki muda tetap aman, karena medan Rinjani jelas tidak ramah bagi pemula apalagi anak-anak tanpa pendampingan.
8. Mendaki Gunung Rinjani Boleh Tidak Pakai TO
Kamu tidak wajib menggunakan jasa trekking organizer. Namun, jika memilih mendaki tanpa TO, maka kamu harus ditemani oleh pendaki berpengalaman di Gunung Rinjani.
Pendaki berpengalaman adalah mereka yang sudah sering mendaki Rinjani, mengenal jalur, memahami titik-titik rawan, dan bisa bertindak cepat dalam kondisi darurat. Dengan kata lain, pengalaman ini jadi semacam “jaminan keselamatan” jika kamu tidak memakai TO.
9. Tidak Boleh Solo, Minimal Berdua
Rinjani bukan gunung yang ramah untuk pendaki solo. Karena itu, aturan baru menyatakan: satu kelompok minimal dua orang.
Dengan adanya teman seperjalanan, kamu bisa saling menjaga, berbagi logistik, hingga memberikan pertolongan pertama jika salah satu mengalami masalah. Mendaki memang lebih indah kalau dilakukan bersama.
Baca juga: Gambaran Jalur Sembalun Ke Puncak Rinjani, Melewati Apa Saja?
Apa yang Baru Persyaratan Mendaki Gunung Rinjani?

Kalau dibandingkan dengan aturan lama, revisi persyaratan 2025–2026 ini membawa beberapa perubahan penting. Yang paling mencolok adalah kewajiban membeli asuransi, dengan transisi dari premi standar ke premi premium. Hal ini jadi bukti bahwa keselamatan pendaki kini benar-benar diprioritaskan.
Selain itu, aturan soal registrasi online di eRinjani juga semakin ketat, satu akun hanya untuk satu kali booking, sehingga tidak ada lagi pendaki yang “nakal” memesan berulang kali. Ditambah, larangan mendaki sendirian membuat pendakian lebih aman karena setiap pendaki minimal punya partner.
Aturan baru ini mungkin terasa lebih ribet, tapi sesungguhnya justru akan membantu kamu:
- Pendakian jadi lebih terorganisir.
- Risiko kecelakaan bisa diminimalisir.
- Alam Rinjani tetap terjaga karena adanya kontrol lebih ketat soal sampah dan jumlah pendaki.
Dengan memahami poin-poin baru ini, kamu tidak hanya lebih siap secara teknis, tapi juga bisa mendaki dengan rasa aman dan tenang
Siap Pergi Mendaki di Waktu Dekat? Yuk Bareng Kami

Kalau kamu sudah membaca semua persyaratan mendaki Gunung Rinjani terbaru di atas, pertanyaan berikutnya: siapkah kamu? Jangan khawatir, semua bisa jadi lebih mudah kalau kamu berangkat bersama Hiking Mount Rinjani (hikingmountrinjani.com).
Kami adalah trekking organizer resmi yang sudah dipercaya pendaki nusantara maupun mancanegara. Tim kami akan mendampingi persiapanmu sejak awal: mulai dari registrasi, melengkapi dokumen, hingga memastikan semua peralatan sesuai standar.
- Tenda dan perlengkapan camping? Sudah kami siapkan.
- Logistik dan makanan? Dijamin enak dan bergizi.
- Harga? Terjangkau dan fleksibel sesuai kebutuhanmu.
Jangan tunggu sampai kuota pendakian penuh. Ajak teman-temanmu dan nikmati pengalaman mendaki Rinjani dengan aman, nyaman, dan penuh kenangan indah.Yuk, hubungi kami di Hiking Mount Rinjani sekarang juga!
|