Hiking Mount Rinjani

Mengenal Letter E Rinjani

Mengenal Letter E Rinjani, Spot ‘Muram’ Bagi Pendaki

Letter E Rinjani – Kalau kamu pernah mendengar cerita tentang pendakian ke Gunung Rinjani, pasti ada satu bagian jalur yang sering disebut-sebut pendaki dengan nada campur aduk antara kagum dan jengkel: Letter E Rinjani. 

Julukan ini bukan tanpa alasan, karena bagian trek ini berbentuk seperti huruf “E” bila dilihat dari jalur pendakian, dan hampir semua pendaki setuju kalau bagian ini adalah salah satu momen paling menguji mental dalam perjalanan menuju puncak.

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa disebut “muram”? Padahal Rinjani terkenal dengan panorama indah, langit cerah, serta hamparan savana dan pasir vulkanik yang eksotis. Sebenarnya, istilah “muram” bukan berarti suasananya gelap atau suram. 

Justru, pemandangan di sini luar biasa menawan. Hanya saja, treknya dikenal sangat melelahkan. Bayangkan saja, dari kejauhan kamu bisa melihat puncak Rinjani terlihat begitu dekat, tetapi kenyataannya, melewati Letter E bisa menghabiskan waktu antara 3 hingga 6 jam. Banyak pendaki yang awalnya penuh semangat, lalu perlahan jadi lelah, bahkan frustrasi karena terasa “jalan di tempat”.

Nah, biar kamu lebih siap menghadapi tantangan ini, hikingmountrinjani.com akan bahas lebih dalam soal apa itu Letter E Rinjani, kenapa tidak mudah ditaklukkan, dan bagaimana cara agar kamu bisa melewatinya dengan lebih aman.

Apa Itu Letter E Rinjani? Spot ‘Muram’ Bagi Pendaki

Letter E Rinjani adalah sebutan untuk jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani (3.726 mdpl) yang berbentuk menyerupai huruf E. Jalur ini biasanya dilewati pada hari terakhir pendakian. Dimulai pada dini hari sekitar pukul 01.00–02.00 WITA.

Dari jalur ini, kamu akan melihat pemandangan luar biasa indah: bintang bertebaran di langit malam, siluet Gunung Agung di Bali saat fajar, hingga gradasi langit yang perlahan berubah dari gelap menuju jingga. Tapi di balik keindahannya, trek ini juga penuh tantangan.

Disebut “muram” karena banyak pendaki merasa mentalnya diuji habis-habisan. Medan pasir vulkanik membuat langkahmu sering terperosok, naik satu langkah tapi turun setengahnya lagi. Kemiringannya curam, sehingga energi cepat terkuras. Ditambah lagi suhu dingin yang menusuk tulang, membuat perjalanan terasa sangat panjang.

Tidak heran kalau Letter E Rinjani menjadi “momen paling menentukan”: siapa yang bisa bersabar dan konsisten melangkah, biasanya berhasil sampai puncak.

Baca juga: Arti Summit Rinjani dan “7 Puncak” yang Perlu Diketahui

Alasan Letter E Rinjani Tidak Mudah Bagi Pendaki

Buat kamu yang berencana mendaki, akan sangat bermanfaat jika dapat memahami mengapa trek ini begitu berat. Bukan hanya fisik, tapi juga mental yang benar-benar diuji.

1. Kemiringan Letter E Rinjani

Kemiringan Letter E Rinjani

Beberapa pendaki sering menggambarkan kemiringan trek ini seperti 80 derajat. Sekilas, angka itu terdengar ekstrem dan bahkan sulit masuk akal, karena 80 derajat hampir mendekati tegak lurus. Faktanya memang curam, tapi tidak setegak itu.

Secara geologi, jalur pasir vulkanik menuju puncak biasanya memiliki kemiringan sekitar 30–40 derajat. Angka ini sudah cukup untuk membuatmu merasa seolah-olah sedang mendaki tembok pasir. 

Jadi meski bukan 80 derajat, tetap saja bikin kamu ngos-ngosan. Perasaan curam yang luar biasa itu muncul karena kondisi pasir membuatmu sering melorot kembali ke bawah.

2. Panjang Letter E Rinjani yang Perlu Ditempuh

Panjang Letter E Rinjani yang Perlu Ditempuh

Kalau melalui Plawangan Sembalun, jaraknya sekitar 3–4 km. Nah, bagian Letter E sendiri panjangnya bisa mencapai 2 km lebih. Sekilas mungkin terdengar biasa saja, tapi jangan salah: berjalan di pasir vulkanik membuat perjalanan terasa 2–3 kali lebih panjang dari biasanya.

Kalau kamu biasanya bisa menempuh 2 km dalam waktu kurang dari 1 jam di jalan normal, di Letter E Rinjani kamu bisa menghabiskan 3 hingga 6 jam hanya untuk menuntaskan jalur ini.

3. Medan yang Tidak Mudah

Medan yang Tidak Mudah

Inilah bagian paling bikin frustasi. Trek di sini didominasi oleh pasir vulkanik dan kerikil kecil yang longgar. Saat kamu melangkah, pijakanmu gampang melorot ke bawah. Seakan-akan kamu berjalan di treadmill raksasa—kaki terus bergerak, tapi posisi nyaris tidak bertambah.

Risikonya? Kalau kamu tidak hati-hati menjaga keseimbangan, tergelincir bisa terjadi kapan saja. Walaupun jarang yang sampai jatuh fatal, tetap saja rasa cemas membuat perjalanan semakin berat.

4. Kondisi Cuaca dan Suhu

Karena pendakian menuju puncak biasanya dimulai dini hari, suhu di Letter E Rinjani bisa sangat dingin, bahkan mencapai 5–10°C. Ditambah lagi angin gunung yang kencang membuat tubuh cepat kehilangan energi.

Kalau kamu tidak mengenakan pakaian hangat yang tepat, tubuh bisa kaku, konsentrasi menurun, dan langkah jadi semakin berat. Oleh karena itu, kombinasi medan curam, pasir licin, dan dingin ekstrem membuat Letter E benar-benar jadi ujian mental.

Baca juga: Mount Rinjani Private Tour 4 Day 3 Night with Extra Relaxing

Alat Berguna yang Akan Membantu Melewati Trek Ini

Titik ini memang sering disebut sebagai spot “muram” oleh para pendaki. Tapi akan ada perasaan luar biasa setelahnya. Terasa seperti “masalahnya selesai? aku bisa.”

Agar kamu lebih siap menghadapi Letter E Rinjani, ada beberapa alat yang bisa sangat membantu:

1. Trekking Pole (Tongkat Pendakian)

Tongkat pendakian bisa membantu menahan beban tubuh dan menjaga keseimbangan di medan pasir. Dengan alat ini, setidaknya beberapa risiko dapat diatasi. Kamu seperti memiliki sesuatu yang membuat tenaga jadi lebih hemat. 

2. Sepatu Gunung dengan Grip Kuat

Hindari sol licin, karena akan membuat langkahmu semakin sulit. Jika perlu, tanyalah pada TO dan minta mereka memberi saran. 

3. Gaiters (Pelindung Sepatu)

Gaiters mencegah pasir masuk ke dalam sepatu. Jangan biarkan kakimu luka karena pasir-pasir ini. Perjalanan masih panjang, dan akan semakin menyiksa jika kamu berjalan dengan luka. 

4. Buff atau Masker   

Angin di jalur pasir bisa membawa banyak debu. Ini tidak baik bagi nafas kita. Buff akan melindungi hidung dan mulutmu, sehingga napas lebih terjaga. Jadi bawa saja. 

5. Lampu Kepala (Headlamp) dengan Baterai Cadangan

Karena summit attack dimulai malam hari, headlamp wajib hukumnya. Pastikan lampumu cukup terang agar kamu bisa melihat jalur pasir dengan jelas.

Dengan persiapan alat ini, kamu tidak hanya lebih aman, tapi juga lebih percaya diri untuk melangkah. Jangan lupa naik bareng guide yang berpengalaman, terutama jika kelompokmu penuh dengan pemula. Sangat riskan!

Hikingmountrinjani.com Siap Dampingi Kamu Menuju Summit

Kalau kamu merasa ragu menghadapi tantangan Letter E Rinjani seorang diri, jangan khawatir. Hikingmountrinjani.com bisa jadi pemandu kamu untuk momen ini. 

Kami tahu bahwa pendakian bukan hal yang mudah bagi siapa saja. Meskipun kamu tampaknya sudah berpengalaman, tidak ada salahnya untuk menjaga diri bersama profesional. Mendaki itu berharga, tapi waktu dan keselamatan kamu tiada duanya. 

Hikingmountrinjani.com  menawarkan:

  • Harga terjangkau
  • Guide profesional
  • Porter dengan jam terbang tinggi
  • Friendly pastinya
  • Legal dan terjamin

Dengan guide berpengalaman, kamu akan mendapatkan arahan teknis, motivasi saat mental mulai goyah, hingga bantuan logistik yang membuat perjalanan terasa lebih ringan. Jadi, kamu bisa fokus menikmati setiap momen pendakian tanpa terlalu cemas soal detail teknis.

Ingat, kuncinya bukan hanya fisik, tapi juga mental. Dengan persiapan matang, perlengkapan yang tepat, dan semangat pantang menyerah, kamu pasti bisa melewati Letter E Rinjani dan menyaksikan keindahan sunrise di salah satu gunung terindah Indonesia.

Yuk hubungi kami. Kita persiapkan naik gunung bersama-sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *