Tinggi Gunung Rinjani Dulu – Kamu mungkin pernah mendengar angka-angka berbeda tentang ketinggian Gunung Rinjani, apalagi sejak kabar kecelakaan atau berita-berita pendakian yang bikin banyak orang penasaran.
Di artikel ini hikingmountrinjani.com akan menjawab rasa penasaran kamu soal tinggi gunung Rinjani dulu (sebelum peristiwa letusan besar) dibandingkan setelah peristiwa besar itu, lalu memberi gambaran visual agar ketinggiannya lebih mudah dibayangkan. Pembahasan disusun naratif, berbasis riset ilmiah, dan tetap ramah untuk calon pendaki atau pembaca awam seperti kamu.
Secara ringkas: puncak Rinjani yang kita daki hari ini ditetapkan pada 3.726 meter di atas permukaan laut. Namun, penelitian geologi menunjukkan bahwa bagian dari kompleks vulkanik yang dulu berdiri, yang dikenal sebagai Samalas—sebelum runtuh dan membentuk kaldera besar, kemungkinan pernah menjulang sekitar 4.200 ± 100 meter.
Perbedaan ini berkaitan dengan letusan maha-besar pada abad ke-13 yang membentuk kaldera Segara Anak dan mengubah wajah pegunungan di Lombok (Wikipedia)
Apakah Gunung Rinjani Dulu Pernah Meletus?
Singkatnya: ya — dan bukan hanya sekali. Yang paling dramatis dan berpengaruh secara regional adalah letusan Samalas sekitar tahun 1257 M.
Penelitian geologi modern (analisis sedimen, korelasi partikel abu dengan inti es di kutub, dan studi lapangan) mengidentifikasi Samalas—bagian dari kompleks Gunung Rinjani, sebagai sumber letusan raksasa yang meninggalkan kaldera besar danau kawah yang sekarang dikenal sebagai Segara Anak. Letusan ini cukup kuat sehingga memengaruhi iklim global pada masanya.
Apa akibatnya secara morfologi (bentuk gunung)?
Letusan kaldera sebesar itu menghancurkan bagian puncak yang lebih tinggi, menyebabkan kolaps dan pembentukan cekungan besar (kaldera). Sekarang area itu diisi air menjadi Danau Segara Anak, dan sebuah kerucut kecil (Gunung Barujari) tumbuh lagi di dalam danau sebagai aktivitas pasca-letusan.
Intinya: permukaan sebelum dan sesudah letusan tidak lagi sama — ada “lubang” raksasa yang mengubah profil gunung.
Tinggi Gunung Rinjani Dulu Vs Setelah Meletus

Kalau kita bicara tinggi gunung Rinjani dulu, penting memberi konteks bahwa angka yang sering disitir (±4.200 m) merujuk pada model rekonstruksi topografi Samalas sebelum kaldera runtuh, bukan pengukuran langsung pada “Rinjani modern” karena gunung itu sendiri berubah bentuk setelah letusan.
Studi Lavigne et al. (2013) menyimpulkan ketinggian asli Samalas sekitar 4.200 ± 100 m berdasarkan pemodelan topografi paleokontur [PNAS]
Pemodelan topografi paleokontur adalah metode ilmiah untuk “merekonstruksi ulang” bentuk permukaan bumi di masa lalu (paleo = purba, kontur = garis ketinggian/topografi).
Kalau sekarang kita bisa lihat ketinggian gunung lewat peta kontur atau citra satelit, untuk gunung yang sudah berubah bentuk (misalnya karena letusan besar yang menghancurkan puncaknya), para ahli geologi perlu cara untuk membayangkan:
“Dulu, kira-kira bentuk gunung ini seperti apa sebelum runtuh?”
Caranya:
- Mengukur sisa-sisa tebing dan dinding kaldera – misalnya di Rinjani ada kaldera Segara Anak, nah tebing-tebingnya jadi petunjuk.
- Menganalisis lapisan batuan vulkanik – dari aliran lava dan endapan letusan bisa dihitung arah dan tinggi “tumpukan” lama.
- Data volume material – jumlah material letusan yang tersebar di sekitar Lombok bahkan sampai jauh ke Samudra Hindia dihitung balik ke volume yang hilang dari puncak.
- Membuat model komputer 3D – data tadi dimasukkan untuk memprediksi garis kontur topografi lama, seolah-olah menutup kaldera kembali.
Hasilnya bukan angka pasti, tapi estimasi dengan rentang. Makanya untuk Samalas (gunung purba Rinjani) diperoleh tinggi sekitar 4.200 ± 100 m.
Baca juga: Peta Jalur Torean Rinjani, Panjang Rute & View Yang Ditemui
Berapa Beda Tinggi Rinjani Hari Ini Vs Dulu?

Sementara itu, tinggi Rinjani hari ini, titik tertinggi yang biasa dicatat dan digunakan pandu pendakian — adalah 3.726 meter di atas permukaan laut. Ini adalah angka resmi yang lazim dikutip oleh sumber-sumber pariwisata dan literatur umum tentang Rinjani.
Kalau dihitung kasar dari pusat estimasi (4.200 m vs 3.726 m), perbedaan ketinggian itu sekitar 474 meter, atau sekitar 11% lebih pendek dibandingkan puncak purba Samalas berdasarkan model tersebut.
Ingat: ada ketidakpastian (±100 m pada estimasi purba), jadi angka-angka ini bersifat indikatif. Namun cukup kuat untuk menunjukkan bahwa letusan besar memang “mengurangi” ketinggian massif itu secara signifikan.
Ketinggian Rinjani Setara Apa Saat Ini? Perbandingan

Angka 3.726 meter memang abstrak jika kamu jarang melihat gunung tinggi. Berikut beberapa perbandingan yang membuatnya lebih mudah dibayangkan:
- Dibandingkan Gunung Fuji (Jepang): Gunung Fuji tingginya 3.776 m, sekitar 50 meter lebih tinggi dari Rinjani. Artinya, Rinjani hampir setara dengan Fuji; bedanya kurang lebih setinggi beberapa lapisan rumah.
- Dibandingkan Gunung Semeru (Java): Semeru berdiri di 3.676 m, yaitu 50 meter lebih rendah dari Rinjani. Menariknya, Rinjani dan Semeru “bertukar posisi” hanya selisih kecil itu.
- Versus Gunung Kinabalu (Borneo): Kinabalu jauh lebih tinggi: 4.095 m, sekitar 369 meter lebih tinggi daripada Rinjani.
- Dibandingkan bangunan tertinggi di dunia (Burj Khalifa, Dubai): Burj Khalifa setinggi 828 m; Rinjani kira-kira 4,5 kali tinggi Burj Khalifa.
- Dibandingkan Menara Eiffel (Paris): Eiffel setinggi 324 m; Rinjani kurang lebih 11,5 kali tinggi Menara Eiffel.
Nah perbandingan seperti ini diharapkan dapat membantu kamu dalam membayangkannya. Karena manusia umumnya lebih mudah membayangkan 4–5 kali tinggi sebuah gedung ikonik (mis. Burj Khalifa) atau 11 kali Menara Eiffel daripada mengerti angka ribuan meter.
Selain itu, perbedaan 50 meter dengan Fuji atau Semeru menunjukkan bahwa Rinjani termasuk gunung sangat tinggi di kancah regional — sehingga atmosfer, cuaca, dan medan jadi tantangan nyata buat pendaki.
Baca juga: Cek Rinjani Trekking Guide Terbaik – Bisa Custom Paket Pendakian
Apa artinya Angka-angka Ini Bagi Pendaki?

Angka ketinggian tidak hanya soal berapa meter dari permukaan laut. Ada juga:
- Perubahan ketinggian relatif (gain dari basecamp ke summit) yang menentukan effort fisik;
- Medan (batu, pasir, jalur terjal) dan cuaca yang bisa sangat berubah di ketinggian >3.000 m;
- Risiko kesehatan seperti AMS (acute mountain sickness) yang harus diantisipasi dengan aklimatisasi.
Jadi, walau “Tinggi Gunung Rinjani Dulu” bisa jadi lebih dramatis di angka purba, Rinjani modern tetap menuntut persiapan matang. Untuk panduan resmi dan aturan pendakian, selalu ikuti petunjuk Taman Nasional dan biro trekking lokal.
Ingin Mencapai Summit Rinjani? Yuk Bareng Hiking Mount Rinjani!

Kalau setelah membaca sejarah “Tinggi Gunung Rinjani Dulu vs Sekarang” kamu jadi makin penasaran bagaimana rasanya berdiri di ketinggian 3.726 mdpl, saatnya kamu wujudkan mimpi itu.
Mendaki Rinjani memang menantang, tapi dengan persiapan yang tepat dan tim yang berpengalaman, perjalananmu bisa jadi aman sekaligus berkesan. Nah, kamu bisa bareng Hiking Mount Rinjani (hikingmountrinjani.com), sebuah operator resmi berbasis di Lombok yang sudah berpengalaman mengantar pendaki dari berbagai belahan dunia.
Kami menyediakan paket pendakian populer, peralatan hiking berkualitas, serta guide dan porter yang ramah. Yang lebih penting lagi:
- Tidak perlu khawatir soal makan dan tidur
- Juga, tim kami selalu menjaga kebersihan gunung dengan membawa turun kembali semua sampah.
Jadi, kalau kamu benar-benar ingin menjejakkan kaki di puncak salah satu gunung tertinggi dan terindah di Indonesia, yuk lakukan bersama Hiking Mount Rinjani.
|